| Batu 'kecil' luapan banjir lahar dingin Kali Putih |
Ketika terjadi hujan lebat diwilayah sekitar lereng Merapi dengan intensitas yang tinggi, sempat jalan raya provinsi ini tertimbun endapan hingga lebih dari 2 meter seperti pada Minggu malam tanggal 9 Januari 2010. Hingga 2 hari kemudian barulah jalan ini dapat dibuka kembali.
Pada saat itu, lalulintas kendaraan dialihkan ke jalur alternatif. Bagi kendaraan dari arah Magelang menuju Yogyakarta, diarahkan ke Kalibawang-Kulonprogo. Sementara itu dari arah Yogyakarta menuju Magelang dialihkan kearah Ngluwar – Wates dari pertigaan Semen. Jalur alternative lainnya yang sering digunakan penduduk sekitar Muntilan adalah dengan melewati jalur Ngepos-Srumbung.
Selain memutus lalulintas untuk semua kendaraan, luapan banjir lahar dingin ini juga mengubur desa Gempol hingga lebih dari 2m beserta desa- desa disekitarnya sepanjang alur Kali Putih seperti desa Sirahan, Salakan , Jetis, Gemampang dan Glagah. Warga masyarakat yang tinggal didaerah tersebut kemudian diungsikan ke Tempat Pengungsian Akhir (TPA) Tanjung di Kecamatan Muntilan.
Aliran banjir yang meluap membentuk semacam aliran baru dan meluluhlantakkan sebagian bangunan yang dilewatinya. Bahkan badan jalan raya pun sebagian telah tergerus dan membuat lalu lintas semakin tersendat karena terjadi penyempitan menjadi 3 lajur kendaraan dari yang semula 4 lajur. Sisa-sisa pasir dan kerikil di jalanpun membuat pengendara harus ekstra berhati – hati.
Ada terdengar bahwa jalur luapan banjir ini merupakan aliran Kali Putih yang lama. Dan adapula muncul wacana untuk mengembalikan aliran sungai tersebut seperti dahulu. Walaupun demikian, selama curah hujan masih tinggi kemungkinan terjadi banjir lahar dingin susulan masih mungkin terjadi. Semoga tidak terjadi korban lagi. (Phedua)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar