Jumat, 21 Januari 2011

Banjir Lahar Dingin Kali Putih

Batu 'kecil' luapan banjir lahar dingin Kali Putih
Kali Putih merupakan salah satu sungai yang di lewati banjir lahar dingin Merapi. Salah satu titik yang paling rawan  dari aliran sungai ini adalah di desa Gempol  - Jumoyo. Telah lebih dari 5X lalulintas jalan raya Magelang-Yogyakarta  KM 23 Magelang, Jawa Tengah Ini terputus akibat naiknya endapan material baik batu, kerikil  dan pasir hingga ke badan jalan. 

Ketika terjadi hujan lebat diwilayah sekitar lereng Merapi dengan intensitas yang tinggi, sempat jalan raya provinsi ini tertimbun endapan hingga lebih dari 2 meter seperti pada  Minggu malam tanggal 9 Januari 2010. Hingga 2 hari kemudian barulah jalan ini dapat dibuka kembali. 
Pada saat itu, lalulintas kendaraan dialihkan ke jalur alternatif. Bagi kendaraan dari arah Magelang  menuju Yogyakarta, diarahkan ke Kalibawang-Kulonprogo. Sementara itu dari arah Yogyakarta menuju Magelang dialihkan kearah Ngluwar – Wates dari pertigaan Semen. Jalur alternative  lainnya yang sering digunakan penduduk sekitar Muntilan adalah dengan melewati jalur Ngepos-Srumbung.

Selain memutus lalulintas untuk semua kendaraan, luapan banjir lahar dingin ini juga mengubur desa Gempol  hingga lebih dari 2m beserta  desa- desa disekitarnya sepanjang alur Kali Putih seperti desa Sirahan, Salakan , Jetis,  Gemampang dan Glagah. Warga masyarakat yang tinggal didaerah tersebut kemudian diungsikan ke Tempat Pengungsian Akhir (TPA) Tanjung di Kecamatan Muntilan.


Aliran banjir yang meluap membentuk semacam aliran baru dan  meluluhlantakkan sebagian bangunan yang dilewatinya. Bahkan badan jalan raya pun sebagian telah tergerus dan membuat lalu lintas semakin tersendat karena terjadi penyempitan menjadi 3 lajur  kendaraan dari yang semula 4 lajur. Sisa-sisa pasir dan kerikil di jalanpun membuat pengendara harus ekstra berhati – hati.


 Ada terdengar bahwa jalur luapan banjir ini merupakan aliran Kali Putih yang lama. Dan adapula muncul wacana untuk mengembalikan aliran sungai tersebut seperti dahulu. Walaupun demikian, selama curah hujan masih tinggi kemungkinan terjadi banjir lahar dingin susulan masih mungkin terjadi. Semoga tidak terjadi korban lagi. (Phedua)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar